LINTASCAKRAWALANEWS.COM “ Muhasabah adalah proses introspeksi atau evaluasi diri terhadap segala perbuatan, ucapan, dan pikiran yang telah dilakukan guna melakukan perbaikan agar lebih baik lagi di waktu berikutnya. Muhasabah merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam. Muhasabah sebenarnya harus dilakukan sesering mungkin, dan bukan karena mau ada pergantian tahun saja. Semakin sering menghisab amal baik dan amal buruk yang pernah dilakukan sebagai sarana untuk melakukan perbaikan – perbaikan di masa yang akan datang agar bisa lebih baik, dan lebih baik lagi dari masa sebelumnya guna meningkatkan ketaqwaan menuju ridho Allah SWT “, ujar Dede Farhan Aulawi di Cimahi, Senin (30/1).
Hal tersebut ia sampaikan saat dirinya memenuhi undangan Ketua DKM Asy Syukur, Kompleks KCVRI Cipageran – Cimahi. Acara dihadiri oleh ibu – ibu majelis taklim dan para jemaah lainnya. Menurutnya, sayyidina Umar bin Khottob RA berkata yang artinya “Hisablah dirimu sebelum amalmu dihisab dan persiapkanlah dirimu untuk menghadapi hari dimana semua mahluk dihadapkan kepada Allah, sungguh hisab terasa ringan di hari kiamat bagi orang-orang yang gemar mengoreksi dirinya di dunia ”. Orientasi utama dar muhasabah ini bertujuan agar terjadi peningkatan dan perubahan dari hal yang terkecil sampai hal yang terbesar. Perubahan yang diinginkan tentunya adalah peningkatan pada aspek kualitas hidup, kualitas ibadah dan kualitas ketaqwaan kepada Allah SWT. Termasuk di dalamnya kualitas interaksi kita dengan orang sekitar, interaksi kita dengan sesama secara luas dan yang paling terpenting interaksi kita dengan Pencipta alam semesta agar bisa menjadi manusia seutuhnya ( insan Kamil ).
Di dalam Q.S. Al-Hasyr ayat 18-19 Allah berfirman :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٞ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٖۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ ١٨ وَلَا تَكُونُواْ كَٱلَّذِينَ نَسُواْ ٱللَّهَ فَأَنسَىٰهُمۡ أَنفُسَهُمۡۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ ١٩
Yang artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.”
Bila kita menelisik lebih jauh pesan suci dari ayat di atas ada makna yang bisa menjadi inspirasi sekaligus motivasi untuk manusia dalam melakukan muhasabah atas dirinya.
“ Dengan demikian, hakikat muhasabah adalah keinginan untuk memperbaiki diri dari hal – hal kecil dalam keseharian kita. Cobalah menghisab diri sebelum nanti dihisab di yaumil akhir. Sekarang masih banyak kesempatan untuk melakukan perbaikan. Kita bukan umat yang sempurna, kita masih sering berbuat salah. Untuk itulah dengan menghisab diri sendiri, maka akan timbul kesadaran dalam diri untuk terus berusaha memperbaiki diri “, tambahnya.
Sebuah riwayat mengajarkan bagaimana seharusnya bijak dalam merespon pergantian waktu yang ada. Disebutkan :
من كان يومه خيرا من امسه فهو رابح. ومن كان يومه مثل امسه فهو مغبون. ومن كان يومه شرا من امسه فهو ملعون.( رواه الحاكم)
Yang artinya : “ Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dia tergolong orang yang beruntung. Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dia tergolong orang yang rugi. Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dia tergolong orang yang celaka.”
(Riwayat Al-Hakim).
“ Semoga pergantian waktu menjadi pelajaran berharga sekaligus tuntunan yang jelas agar kita dari waktu ke waktu terus melakukan pembenahan diri sebagai manifestasi dari upaya kita merespon pergantian waktu secara cerdas dan bijak sesuai dengan pentunjuk Allah SWT. Selamat menyongsong dan menjalani tahun – tahun berikutnya dengan segala mal sholih dan amal ibadah yang lebih baik. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan, keselamatan, kesehatan, keberkahan sehingga menggolongkan kita menjadi hamba – hamba-Nya yang sholih dan sholihah. Aamiin YRA “, pungkasnya. (Red)