Balita Alami Sakit Pernafasan, Akibat Pencemaran Udara Dampak Aktivitas Truk Tambang Tanah di Jalan Balaraja-Kronjo

LINTASCAKRAWALANEWS.COM | TANGERANG – Aktivitas truk tambang tanah di jalan raya Balaraja-Kronjo Kabupaten Tangerang diklaim telah memperburuk polusi udara dan jadi penyebab warga menderita penyakit pernafasan.

Hal tersebut dikatakan Ari Sudrajat Aktivis Pemuda Kabupaten Tangerang sekaligus orang tua korban yang saat ini buah hatinya harus menjalani perawatan di ruang PICU.

Bacaan Lainnya

“Setiap hari saya beraktivitas bersama anak di jalan Balaraja-Kronjo. truk tambang tanah sering kali saya temuin pagi dan sore diluar jam operasional bukan hanya mengganggu pengguna jalan namun memperburuk udara, akibatnya anak saya terpapar penyakit pernafasan,” ungkapnya kepada awak media. Rabu, (2/10/2024).

Lanjut Ari, menggilanya aktivitas truk tambang tanah seperti tidak adanya pengawasan dan penegakan aturan dari aparat. Padahal Perbup 12 tahun 2022 mengatur jam operasional dari jam 22.00 sampai 05.00 WIB.

“Mereka melintas diluar jam operasional, semakin memperparah dampak lingkungan akibat aktivitas truk tanah. Tapi aturan tersebut hanya omong kosong justru tidak dilaksanakan dengan tegas.”

Debu hitam yang bertebrangan di jalan raya Balaraja-Kronjo tidak hanya mengotori jalan, tapi juga pemukiman warga dipinggir jalan. Selain itu Imbasnya, banyak warga mengalami infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

“Termasuk juga orang tua saya yang di Kronjo bulan lalu terserang penyakit [ISPA].” sambung Ari sambil merintihkan tangisan penyesalan lantaran keluarganya jadi korban.

Tangisan Ari seketika pecah saat menceritakan awal mula anaknya berusia 11 bulan mengalami sesak nafas, gejala demam, bersin dan batuk.

Kemarin Rabu, (1/10/2024) sekira jam 13.00 dirinya khawatir dengan kondisi anaknya, langsung membawanya ke puskesmas terdekat. Anak itu langsung menjalani pemeriksaan. Merujuk pada diagnosis dokter, Anak Ari divonis menderita sesak nafas dampak banyak menghirup udara kotor.

“Kemarin saya bawa ke Puskesmas Sukamulya karena khawatir dengan kondisinya. Di Puskesmas langsung ditangani oleh bidan, namun karena minimnya peralatan akhirnya anak saya dirujuk di RSUD Balaraja,” pungkasnya.

Perlu diketahui, saat ini anaknya dirawat ke RSUD Balaraja di ruang PICU. Sempat disarankan dirujuk kembali ke rumah sakit lain lantaran ruang PICU dipenuhi pasien. (Tim/Red)

Sumber : Aktivis Pemuda Kabupaten Tangerang

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *