LINTASCAKRAWALANEWS.COM – Hari Raya Saraswati adalah hari perayaan dalam agama Hindu yang didedikasikan untuk Saraswati, dewi ilmu pengetahuan, seni dan musik.
Dewi Saraswati dianggap sebagai sumber inspirasi dan pengetahuan bagi para pelajar dan seniman. Dewi Saraswati adalah salah satu dewi utama dalam agama Hindu, yang dipuja sebagai sumber pengetahuan, seni, musik dan kebijaksanaan.
Jero Balian Mangku Sumawijaya ketika ditemui LintasCakrawalaNews di Banjar Sigaran, Desa Mekarbhuana, Abiansemal, Badung Bali mengatakan, Dewi Saraswati digambarkan duduk diatas seekor angsa putih yang melambangkan kesucian dan kebijaksanaan, dan juga membawa alat musik, buku dan bunga teratai.
Jero Balian Mangku Sumawijaya menjelaskan, Dewi Saraswati juga dihubungkan dengan sungai Saraswati, yang dalam mitologi Hindu dianggap sebagai sumber ilmu pengetahuan. Hari Saraswati juga dirayakan sebagai hari pertama dalam pembelajaran, dimana anak – anak diperkenalkan dengan belajar membaca dan menulis.
“Dewi Saraswati dihormati sebagai penuntun dan pembimbing dalam perjalanan pengetahuan dan kebijaksanaan,” kata Jero Balian Mangku Sumawijaya.
Jero Balian Mangku Sumawijaya menyatakan, perayaan hari saraswati merupakan waktu untuk memuja Dewi Saraswati dan memohon berkatnya agar diberikan kebijaksanaan, inspirasi, dan keberhasilan dalam ilmu pengetahuan.
“Umat Hindu melakukan berbagai kegiatan untuk menghormati Dewi Saraswati yang jatuh pada tanggal 13 Juli 2024 yang berbeda setiap tahunnya karena mengikuti penanggalan Hindu, yang didasarkan pada peredaran bulan,” kata Jero Balian Mangku Sumawijaya.
Jero Balian Mangku Sumawijaya menjelaskan, Dewi Saraswati adalah lambang dari pengetahuan yang meliputi pengetahuan spiritual, intelektual. Pengetahuan dianggap sebagai bekal yang diperlukan untuk meraih keberhasilan dalam hidup.
“Selain pengetahuan, Dewi Saraswati juga mewakili kebijaksanaan, kebijaksanaan adalah kemampuan untuk memahami, menilai dan bertindak secara tepat dalam situasi kehidupan,” urai Jero Balian Mangku Sumawijaya.
Lanjut Jero Balian Mangku Sumawijaya menjelaskan, memperingati pentingnya hari Saraswati karena di hari tersebut turunnya ilmu pengetahuan, kebijaksanaan, seni dan kesucian dalam kehidupan manusia. Pada Hari Banyu Pinaruh atau hari yang dihubungkan dengan upacara membersihkan diri, baik secara fisik maupun spiritual dengan menggunakan air.
“Hari banyupinaruh mengajarkan pentingnya membersihkan diri secara menyeluruh untuk menjaga kesehatan fisik, mental dan spiritual,” jelas Jero Balian Mangku Sumawijaya.
“Setiap perayaan memiliki pesan yang mendalam tentang keharmonisan, keseimbangan, dan spiritualitas dalam kehidupan manusia di dunia ini,” urai Jero Balian Mangku Sumawijaya.
Lebih lanjut Jero Balian Mangku Sumawijaya menyatakan, spiritualitas hari saraswati memiliki dimensi spiritual yang kuat, dimana umat Hindu memuja Dewi Saraswati dan memohon berkatnya untuk pengetahuan, kebijaksanaan dan kesadaran spiritual. Hari saraswati juga menjadi kesempatan bagi keluarga untuk berkumpul, berdoa bersama dan merayakan kebersamaan dalam budaya dan spiritualitas.
“Hari Raya Saraswati merupakan perayaan penting dalam agama Hindu, khususnya di Bali yang dirayakan setiap 210 hari sekali atau 6 bulan sekali pada hari Saniscara Umanis Wuku Watugunung. Dewi Saraswati diyakini sebagai sakti dari Dewa Brahma, dewa pencipta dalam mitologi Hindu,” jelas Jero Balian Mangku Sumawijaya.
Jero Balian Mangku Sumawijaya menjelaskan, makna dari pemujaan Dewi Saraswati adalah memuja dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sanghyang Widhi Wasa dengan memfokuskan pada aspek Dewi Saraswati atas karunia ilmu pengetahuan yang dikaruniakan kepada kita semua, sehingga akan terbebas dari kebodohan agar dibimbing menuju kedamaian yang abadi dan pencerahan sempurna. @ (RED/NU)