LINTASCAKRAWALANEWS.COM – Usada Bali merupakan pengetahuan yang mencakup berbagai tata cara sistem Pengobatan Tradisional Bali yang dikembangkan seorang Balian atau Pengobat Alternatif melalui Sistem Ngayah untuk mengobati penyakit pasiennya.
Bahkan, seorang Balian harus menguasai konsep Usada Bali yang dimanfaatkan dalam bidang kesehatan sesuai kerangka konseptual untuk pencegahan dan pengobatan yang bersumber pada lontar Usada Bali.
Mengingat, lontar Usada Bali memuat tata cara pemeriksaan pasien, diagnosa jenis-jenis penyakit, sejumlah tahapan meramu obat-obatan dan masuknya penyakit kedalam tubuh pasien serta sistem upacara untuk mencegah penyakit beserta pengobatannya.
Demikian disampaikan oleh Jero Balian Mangku Sumawijaya yang akrab disapa Pekak Kembung, saat diwawancarai awak media di Banjar Sigaran, Desa Mekarbhuana, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung pada Senin, 13 Januari 2025.
Menurutnya, berbagai jenis penyakit yang dibawa pasien sudah pernah ditangani, yang diakui telah Ngayah, sejak 1 Maret 1964.
Terkadang, pasien menderita sakit kepala dengan ciri – ciri rambutnya rontok.
Selain itu, lanjutnya juga ada pasien dengan ciri – ciri sakit leher bengkak, yang disebut tumor di dunia kedokteran dan di Bali disebut borok, yang sudah lama diderita oleh pasien.
Bahkan, juga ditemukan perut pasien yang mengalami bengkak dengan kulit membiru dan nafsu makan berkurang, yang di Bali disebut Sakit Ebuh.
Hal tersebut dikarenakan para pasien sudah berobat ke sejumlah tempat pengobatan tidak kunjung sembuh.
Apalagi, ditemukan juga pasien menderita penyakit bengkak di kedua payudara atau beseh di Nyonyo yang disebut Sakit Nyalu Bingkah sesuai istilah di Bali, yang semuanya pernah ditolong, sehingga berhasil disembuhkan penyakit yang diderita pasiennya.
“Ngiring sareng – sareng Nunas Ica atau memohon berkah Tuhan Yang Maha Kuasa, karena saya tidak tahu apa-apa dan cuma mengandalkan Nunas Ica kepada Kekuatan Tuhan,” terangnya.
Tak hanya itu, juga ditemukan sejumlah penyakit aneh – aneh, dengan ciri-ciri tangan lemas (tangan kepek) yang kumat bisa tiga kali sehari disebut epilepsi, jika di Bali disebut ayan.
“Sekarang, saya tangani penyakit itu, dengan tangan dipukul – pukul, rambut sendiri dijambak,” paparnya.
Anehnya lagi, saat Mesakapan menjelang Upacara Nganten (Pernikahan) ditemukan pasien yang mengamuk dengan sarana upakara dibongkar, menimbun sumur hingga lari mengacungkan senjata tajam.
“Sudah 7 kali berobat orang itu, tapi belum ada perubahan. Saat itu, keluarganya datang kesini minta tolong agar diobati dan 8 orang pegang orang yang sakit itu, lalu pasien itu duduk. Kalau di Bali disebut Bebai, medis disebut Sakit Gila,” urainya.
Kemudian, Jero Balian Mangku Sumawijaya melakukan prosesi Nunas Ica ring Ida Sanghyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Kuasa, yang selanjutnya pasien Bebai tersebut sadar hingga sembuh.
Tak hanya orang lokal Bali dan tamu domestik, pasiennya juga berasal dari tamu mancanegara yang sebagian besar menderita penyakit Non Medis (Niskala) yang telah berhasil disembuhkan berkat Nunas Ica atas Kekuatan Sang Pencipta.
Menariknya, sebagian besar mereka mengalami masalah keluarga, percintaan, bisnis hingga pekerjaan di bidang dagang, saat pembeli tidak menemukan lokasi usahanya, yang dibilang tutup, padahal usaha dagangnya masih terbuka lebar.
“Itu mereka berasal dari Australia, Amerika Serikat. Itu mereka medagang, tapi dilewati pembeli. Itu jelas ada sifat iri hati dan jahil dari seseorang yang tidak senang usahanya maju. Sekarang, Ngiring Nunas Ica Kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa agar bisa diatasi hal-hal buruk seperti itu,” tambahnya.
Oleh karena itu, Jero Balian berharap, agar para keluarga pasien sebelum menuju ke rumahnya untuk keperluan berobat Niskala, agar Nunas Ica dulu dirumahnya kehadapan leluhurnya, Ida Bethara Kawitan dan Ida Bethara Hyang Guru, untuk mempermudah jalan kesembuhan pasiennya berkat Sang Pencipta bisa disembuhkan penyakitnya.
“Nunas Ica dulu di rumah masing – masing. Dumogi sida ngemangguhang sidaning Don, kenak rahayu makasami. Setelah itu, barulah kesini, sehingga terbuka dan mempercepat proses kesembuhan,” tutupnya. @ (RED/NU)