Yayasan Kaori Welas Asih Gencarkan Aksi Sosial Kemanusiaan, Dengan Menebarkan Pundi – Pundi Tali Kasih Sayang

 

LINTASCAKRAWALANEWS.COM – Welas asih adalah rasa belas kasih atau cinta kasih yang mendalam terhadap orang lain. Sifat welas asih adalah sikap belas kasih atau cinta kasih yang ditunjukkan dengan kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain, sebagai sikap murah hati dan berbelas kasih kepada semua makhluk hidup di dunia ini.

Dalam ajaran Hindu welas asih merupakan sikap karuna, yaitu sikap kasih sayang. Sifat welas asih merupakan sifat yang mudah tersentuh hati terhadap kesulitan atau derita sesama, cepat tanggap dalam membantu atau menolong, mampu merasakan apa yang sedang dirasakan oleh orang lain.

Yayasan Kaori Welas Asih.dibawah pimpinan Ni Kadek Winie Kaori Intan Mahkota terus menggencarkan aksi sosial kemanusiaan dengan selalu menebarkan pundi – pundi tali kasih sayang, diperuntukkan bagi warga yang membutuhkan.

Begitu mendapat informasi dari masyarakat, Yayasan Kaori Welas Asih langsung turun bergerak mendatangi rumah warga yang memang membutuhkan kursi roda.

Kehadiran Winie Kaori berbagi cinta kasih disambut antusias penuh bahagia oleh Ni Wayan Murtini warga Banjar Kawan, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar pada Kamis 12 September 2024.

Menurutnya, Yayasan Kaori Welas Asih memberikan support buat Nenek yang berusia 76 tahun kini menjadi seorang pengayah di Pura Megalan Desa Adat Mas Ubud bergelar Jero Mangku Megalan Istri.

“Kita berikan satu unit kursi roda sebagai tali kasih dari Yayasan Kaori Welas Asih kepada masyarakat yang berada di sekitar Kaori. Semoga bisa bermanfaat,” kata Winie Kaori.

Tak hanya itu, Winie Kaori juga memompa semangat Jero Mangku Megalan Istri dalam melewati bahtera kehidupan.

“Teman – teman yang hadir mohon doanya supaya Jero Mangku Megalan Istri cepat sembuh. Itu berkat pak Made Dwija Putra yang aktif di Desa Mas Ubud dan satu desa, sehingga terjalin komunikasi untuk segera diberikan kursi roda,” ungkapnya.

Sementara, perwakilan keluarga Made Dwija Putra yang juga tokoh adat dan anggota BPD Banjar Kawan mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan kursi roda yang diberikan Yayasan Kaori Welas Asih.

Mengingat, kursi roda sangat diperlukan Jero Mangku Megalan Istri untuk bisa melewati kesedihannya, dengan terus di dorong dari belakang terkait motivasi dan semangat hidupnya.

Mengingat, Sang Nenek telah menderita lumpuh selama 16 tahun, yang mengalami kondisi stroke sebanyak tiga kali.

“Kami dari keluarga Ibu Mangku di Pura Megalan Desa Adat Mas Ubud ucapkan terimakasih atas support Kaori Group kepada ibu saya yang sudah diberikan fasilitas kursi roda, supaya bisa dipakai kemana ibu berobat. Dengan kondisi seperti ini bisa juga merasakan kemana dan dimana kita mau ajak ibu pergi, santai supaya bisa menikmati hidup,” pungkasnya.

Support Warga Stroke 7 Tahun Berikan Kursi Roda

Kehadiran Winie Kaori berbagi cinta kasih disambut penuh rasa haru berbalut kebahagiaan oleh Wayan Mandi yang berusia 68 tahun menderita gejala stroke selama 7 tahun.

“Kita dari Yayasan Kaori Welas Asih support pak Wayan Mandi dengan memberikan satu unit kursi roda,” kata Winie Kaori.

Dengan memberikan kursi roda, Winie Kaori berharap warga tersebut diringankan beban keluarganya, sekaligus bisa menambah semangat baru bagi warga yang menderita stroke.

“Kehadiran kami disini senantiasa nantinya bisa memotivasi semangat warga untuk bisa melewati masa – masa sakit, semoga bisa cepat sembuh,” ungkapnya.

Atas bantuan Yayasan Kaori Welas Asih, pihak keluarga pasien mengucapkan terimakasih atas bantuan kursi roda, yang diharapkan dapat bermanfaat bagi Wayan Mandi dalam beraktivitas.

“Saya mewakili keluarga mengucapkan terimakasih kepada Yayasan Kaori Welas Asih atas bantuan kursi roda,” pungkasnya.

Pompa Semangat Anak Lumpuh 4 Tahun Donasikan Kursi Roda

Komang Oka Mahendra berusia 14 tahun merupakan anak ketiga dari pasangan I Kadek Oka Asmara (45) dan Ni Putu Wiarningsih (42), yang diketahui sebagai salah satu warga Banjar Anggarkasih, Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.

Saat pandemi Covid-19, Oka Mahendra masih bisa berjalan jinjit, karena sempat duduk lama, yang mengakibatkan lemas hingga akhirnya tidak bisa berjalan.

“Mulai Kelas I SD jalannya jinjit, lalu sempat dibawa ke Rumah Sakit dicek ternyata menderita kelainan genetik,” kata Ni Putu Wiarningsih didampingi I Kadek Oka Asmara selaku orangtua, saat diwawancarai awak media pada Kamis 12 September 2024.

Meski sudah diterapi, namun kondisinya memburuk hingga mengalami lumpuh selama 4 tahun.

Menyikapi kondisi tersebut, Yayasan Kaori Welas Asih dibawah pimpinan Ni Kadek Winie Kaori Intan Mahkota menebar kebaikan dengan berdonasi kursi roda.

“Bu Putu ini, yang sudah kita ajak di Kaori Group produksi Dupa bercerita tentang kondisi keluarganya tentang anak ketiga, adik Komang Oka Mahendra yang tidak bisa berjalan dan perlu kursi roda,” paparnya.

Meski terbatas fisik, namun Winie Kaori terus memompa semangat Oka Mahendra agar terus berkreasi seperti Sang Bapak yang berprofesi sebagai pelukis, untuk bisa berprestasi kedepannya. Bahkan, diharapkan Oka Mahendra tidak boleh bersedih, tapi tetap semangat dalam kesehariannya.

“Nanti bikin lukisan kayak Bapaknya, berkarya ditengah keterbatasan fisik hingga bisa berprestasi,” tutupnya. @ (RED/NU)

 

 

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *