LINTASCAKRAWALANEWS.COM – Yayasan Kaori Welas Asih merupakan salah satu bagian dari Divisi Kaori Group, yang memiliki program membantu kemanusiaan bagi yang membutuhkan, dengan diberikan kursi roda.
Beberapa orang sudah menerima kursi roda dilihat dari sisi urgensi yang diperuntukkan bagi masyarakat yang memang tidak bisa berjalan, diberikan kursi roda.
Selain memang dipakai untuk berobat, kursi roda juga mempermudah aktivitas keluarganya, saat dipakai buat kegiatan sehari – hari.
Kebetulan di Banjar Kutuh Kelod, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Ketut Cegir salah satu lansia yang berhak menerima kursi roda sebagai salah satu warga yang membutuhkan kursi roda, untuk keperluan berobat, karena saat ke kamar mandi, lansia berusia 85 tahun ini masih dibopong.
Hal tersebut dikatakan Pendiri Yayasan Kaori Welas Asih yang juga Direktur Utama Kaori Group, Ni Kadek Winnie Kaori Intan Mahkota saat menyerahkan satu unit kursi roda kepada Pekak Ketut Cegir lansia berusia 85 tahun yang tinggal di Jalan Jero Gadung, Banjar Kutuh Kelod, Desa Petulu, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar pada Selasa, 30 Juli 2024.
Hal tersebut, lanjutnya sebagai bentuk menyambung tali kasih dari Yayasan Kaori Welas Asih yang didirikan, sejak tahun 2023, khususnya di bidang kemanusiaan, sekaligus progamnya nanti terkait bantuan pemberian sembako bagi yang membutuhkan.
“Ada juga program bagi anak yatim piatu dan program beasiswa pendidikan. Jadi, teman – teman yang memiliki keluarga ataupun tetangga dapat diinformasikan kepada kami Yayasan Kaori Welas Asih,” terangnya.
Mengingat, biasanya anak – anak yatim piatu tidak melanjutkan sekolah, tetapi mereka berkeinginan untuk sekolah.
Menyikapi hal tersebut ,Yayasan Kaori Welas Asih siap membantu kondisi anak yatim piatu untuk diajukan dengan catatan sepengetahuan Kepala Desa atau Perbekel.
“Jadi, koordinasi kita dengan Kepala Dusun, Kepala Desa selanjutnya direkomendasikan ke kami Yayasan Kaori Welas Asih, yang nanti memberikan kunjungan, survei sekaligus didata apa – apa yang dibutuhkan, urgensinya disana,” paparnya.
Dijelaskan lagi, bahwa syarat – syaratnya sangat mudah dan simpel, yang terpenting ada pengajuan masyarakat, kemudian pihaknya membuat list data tentang kebutuhan urgensi tingkat lebih tinggi itu diutamakan.
“Pekak Ketut Cegir, lansia 85 tahun dan Dadong Made Monyot berusia 90 tahun itu adalah satu keluarga yang memang kakak adik,” ungkapnya.
Saat di zamannya, disebutkan Dadong Made Monyot pintar ngigel atau menari legong, yang juga dikenal sebagai penari Olegnya Kutuh Kelod ini.
“Ini penari – penari Maestro yang memang suka di bidang seni tari yang kini sudah berusia 90 tahun, masih kondisi happy dan keluarga disini masih support mereka,” pungkasnya.
Patut diketahui, Yayasan Kaori Welas Asih merupakan organisasi nirlaba yang didirikan dengan semangat kepedulian dan kasih sayang. Yayasan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya di Bali dan sekitarnya.
“Tujuan utama kami adalah menjamin pendidikan yang layak bagi anak – anak yang membutuhkan. Kami ingin membantu mereka mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas agar dapat meraih masa depan yang lebih cerah,” kata Winnie Kaori.
Selain pendidikan, Yayasan Kaori Welas Asih juga memberikan perhatian terhadap kaum disabilitas, yang memiliki keterbatasan fisik dan mental.
“Kami ingin membantu mereka mendapatkan dukungan dan pendampingan yang mereka butuhkan untuk menjalani hidup yang lebih bermakna,” tambahnya. @ (RED/NU)